Dear Allah




Cinta ibarat sebuah perahu besar yang berlayar di tengah lautan.
Mata hati menjadi tolak ukur kemana perahu akan berlabuh.

Lautan memberi cinta berbagai makna, ada ketenangan,
ada yang terombang-ambing ombak, dan ada badai cinta.

Perahu cintaku begitu tenang di tengah lautan pencarianku
mencari pelabuhan terakhir.
Angin berhembus dengan damai, ombak begitu tenang
dan perahuku berlayar begitu percaya diri diatas Ridho Illahi.

Hingga, mata hatiku melihat sebuah pelabuhan.

Pelabuhan itu tampak bersinar, memukau mata dan hatiku.
Coretan garis takdir Illahi seketika tampak di depan pelupuk mataku.
 Perahuku harus berlabuh di sana.

Aku berlayar dengan suka cita menuju pelabuhan itu.
Seribu wirid menemani perahuku berlayar 
dengan kekuatan dari Allah Azza Wa Jaala.

Telah sampai aku di semenanjung pelabuhan,
segera kulepaskan jangkarku,
dan aku siap berlabuh pada pelabuhan yang nampak indah tersebut.

Saat jangkarku sampai di dasar laut pelabuhan,
aku terkejut ada perahu lain yang telah berlabuh sebelumku.
Inginku berlayar lagi,
namun jangkarku telah beku dan tersangkut di dasar laut.

Innalillahi, perahu cintaku telah berlabuh pada pelabuhan hati yang salah.  

Itu tadi adalah cuplikan prolog dari novel Dear Allah. Novel karya Kak Diana Febi ini banyak sekali peminatnya lho... walaupun baru buka PO sudah banyak yang pesan. Dan novel ini banyak digandrungi para remaja yang suka membaca novel yeng bergenre romance, karena disini diceritakan kisah cinta rumit yang berakhir indah. Namun, selain itu novel ini juga bisa membantu kita untuk lebih dekat dengan Allah, karena apapun masalah yang ada di dunia sebaik-baiknya dicurhatkan kepada Allah, dan diselesaikan dengan melibatkan-Nya. Novel ini juga sangat membantu untuk siapapun yang ingin hijrah ke jalan yang lebih baik dari sebelumnya. Jangan lupa beli novel ini ya... Pasti Seru!! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ASAL USUL DESA NGEPUNG

Karena Semua Profesi adalah Pahlawan