ASAL USUL DESA NGEPUNG
Hai sobat ceria... 😉
Ini artikel pertama kami. Kali ini kami akan sedikit berkenalan dengan desa yang imut, mungil, dan bisa dibilang sedikit terpencil. Yaa ini desa kami berdua yaitu Desa Ngepung, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik.
Ini artikel pertama kami. Kali ini kami akan sedikit berkenalan dengan desa yang imut, mungil, dan bisa dibilang sedikit terpencil. Yaa ini desa kami berdua yaitu Desa Ngepung, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik.
Kami sudah bertanya ke berbagai sumber (orang-orang
terdahulu) dan ada banyak sekali versi terbentuknya nama Ngepung ini. Namun,
menurut saya ada 2 versi yang paling sering diceritakan, yaitu sebagai berikut :
Opini pertama, konon Syech Hidayati dan Mbah
Rijalali alias mbah Aliyah ada garis keturunan keluarga Sunan Giri dan sampai
saat ini masih belum diketahui silsilah keturunan yang keberapa. Berdasarkan
cerita para pini sepuh yang dituakan di desa Ngepung ini, beliau yang membabat
alas desa Ngepung. Desa Ngepung sendiri dari asal kata ngepuk atau
kepung yang berarti nglempakaken menurut bahasa kawi. Yang berarti
mengelilingi sehingga jadilah desa yang bernama Ngepung. Berdirinya desa Ngepug
asal-muasalnya dari cungkup (rumah makam). Syech Hidayati dan Mbah Rijalali
atau mbah Aliyah atau dikenal secar umum adalah mbah mbuyut. Beliaulah semasa
hidupnya memberikan ajaran dalam syiar agama Islam, sehingga banyak orang –
orang yang ngumpul atau nglempak mendengarkan petuah dan nasehat dari beliau,
maka dari itu setiap hari Senin Pon selalu diadakan selamatan dimakam tersebut.
Disamping itu ada cerita yang erat hubungannya
dengan makam mbah buyut tersebut, ada sebuah sendang dengan nama “Tretes”
sebuah kolam / telaga yang berbentuk persegi panjang itu dengan luas kurang
lebih 563 m2 dengan kedalaman kurang lebih 1,5m. Air sendang tersebut bersumber
dari sendang itu sendiri. Sehingga pada musim penghujan air sendang tersebut
tidak pernah meluap, sedangkan pada musim kemarau airnya tidak pernah surut
atau berkurang, dan terdapat bermacam – macam jenis ikan, tidak dianjurkan
masyarakat untuk mengambilnya. Yang lebih aneh lagi sendang tersebut hanya bisa
untuk mandi orang laki-laki saja. Untuk kaum perempuan sangat dilarang sekali
untuk mandi di sendang tersebut. Tidak tahu kenapa alasan kaum perempuan tidak
boleh mandi di sendang itu.
Opini kedua, cerita ini berawal dengan gugur
Syahidnya pembela agama Islam bernama Sahid Fisabilillah. Beliau ditugaskan
sang Sunan melakukan pembinaan syariat Islam di daerah
tersebut. Kedatangan para Santri disambut dengan suka cita oleh penduduk
kampung. Pada pagi hari ketika para Santri memberikan pelajaran Syariat Islam
kepada para warga selepas sholat subuh. Pasukan Majapahit datang dalam jumlah
besar. Pasukan tersebut langsung mengepung desa dalam barisan yang rapat. Kepanikan
melanda seluruh kampung. Wanita dan anak-anak disembunyikan. Kaum laki-laki
segera bergabung dengan santri Giri.
Salah seorang santri memberikan pengarahan
tentang strategi yang akan digunakan, maka para santri dan penduduk segera
membentuk barisan pertahanan di balik pohon dan semak-semak yang mengintari
desa. Melalui satu komando, secara serentak pasukan berkuda Majapahit menderap
maju dalam laju yang kencang dan pedang terhunus. Strategi Santri Giri
nampaknya berhasil. Jerit kesakitan dan kematian melengking dari mulut ke mulut
pasukan Majapahit. Melihat situasi tersebut pimpinan pasukan berkuda
memerintahkan segera mundur. Sorak kemenangan beserta takbir berkumandang.
Namun penduduk desa itu pun sadar bahwa pasukan
Majapahit belum sepenuhnya dapat mereka kalahkan. Ternyata benar dugaan mereka,
tiba-tiba anak panah datang berseliweran menembus apa saja yang berada di
depannya. Beberapa penduduk terkena anak panah. Kini Santri Giri menghadapi
pasukan Majapahit yang jumlahnya 30 kali lipat lebih besar tanpa bantuan
penduduk desa. Sejenak muncul kecemasan di wajah Santri Giri. Namun kecemasan
tersebut hilang dan berganti keberanian manakala salah seorang dari mereka
meneriakkan takbir. Disongsongnya pasukan majapahit yang datang mengepung
dari seluruh arah. Jumlah yang tak berimbang tersebut menyebabkan Santri Giri
dalam sekejap telah gugur sebagai Syahid. Nach dengan peristiwa tersebut
kemudian desa itu kini dinamai DESA NGEPUNG (terkepung gitu).
Mungkin itu yang bisa kami informasikan. Kalau kalian liburan ke Gresik jangan lupa mampir ke desa kami.

Wowwwwww
BalasHapusTernyata geneh asal usulnya
BalasHapushmm...semoga bermanfaat
Hapus